TERBARU.......

Sabtu, 14 Juli 2012

SATU KELUARGA TERBAKAR DIDALAM MOBIL ANGKOT




Ibu Kritis, Satu Balita Tewas Terpanggang 


#Tarakan - Sebuah mobil angkutan umum (angkot) merah terbakar hebat di Jl Mularman, tepatnya di samping perempatan Jl Wijaya Kusuma (Perumnas), Jumat (13/7) siang kemarin. Kejadian ini terbilang tragis. Satu keluarga, yakni Syamsuddin (31 tahun, sopir angkot) bersama istri dan kedua anaknya terbakar di dalam mobil tersebut. Bahkan satu anaknya, yaitu Dira yang masih berusia 5 tahun tewas terpanggang karena tak bisa terselamatkan.
Peristiwa memilukan itu terjadi sekitar pukul 12.00 Wita kemarin, atau beberapa saat menjelang umat muslim akan menjalankan salat Jumat. Mobil angkot Jalur F (jurusan Tarakan Kota-Juata Korpri) dengan Nopol KT 1024 FC tersebut, terbakar habis ketika keluarga itu hendak pulang ke rumahnya di Jl Mangkudulis RT 15 (Perum Pepabri), Kelurahan Kampung Satu/Skip, Kecamatan Tarakan Tengah.
Menurut Iwan, salah satu saksi mata yang ikut mencoba memadamkan api, korban yang meninggal dunia adalah anak dari sopir angkot. 
"Kami datang api sudah membesar. Di dalam mobil itu ada 4 orang. Tiga berhasil selamat, termasuk  ada anak kecil yang kami lihat dilempar keluar sama ibunya," ungkap Iwan yang dijumpai di lokasi kejadian, kemarin. 
"Kami juga lihat perempuan gemuk, mungkin ibunya keluar lalu lari menjauh sambil mengendong anaknya," sambungnya. 
Tidak jauh dari mobil yang terbakar, lanjut Iwan tiba-tiba pengemudinya berteriak anaknya masih ada di dalam mobil. 
"Kami pun berusaha pecahkan kaca belakang. Tapi tetap tak bisa diselamatkan. Malah api terus membesar," kata Iwan, warga perumnas yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Api terus membesar, namun mobil pemadam belum tiba di lokasi kejadian. Tak banyak yang bisa diperbuat warga sekitar untuk menyelamatkan bocah yang tahun ini masuk sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) itu. Dua mobil pemadam kebakaran tiba dilokasi berselang beberapa menit kemudian. Akibat kejadian itu membuat poros Jl Mulawarman menjadi macet karena banyaknya warga. 
Api akhirnya berhasil dipadamkan. Namun nasib tragis menimpa Dira, anak kedua korban. Bocah itu tewas terpanggang di dalam mobil.
Dira ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan. Tubuhnya sudah tak berbentuk. Yang terlihat hanya  tulang-tulang yang tersisa dan kelihatan secara jelas. Mayat Dira langsung dievakuasi ke rumah sakit. Begitu pula para korban yang mengalami luka-luka. 
Dari pantuan wartawan saat berada di rumah sakit, korban Syamsuddin, Fitria dan Cinta mengalami luka bakar. Samsuddin mengalami luka bakar ringan di tangan kiri dan pergelangan tangan kanan. Cinta mengalami luka bakar di dua tangan dan kaki, serta wajah. Luka bakar cukup parah dialami Fitriyah, seluruh tubuh hingga ke wajah, tangan dan kaki terkelupas. 
Menurut penuturan Iyan, keponakan Syamsuddin, siang itu korban bersama keluarganya baru saja pulang dari rumah orang tuanya di Jl Hasanuddin (depan hotel Surya Golden). 
Sekitar pukul 12.00 Wita mereka pamit untuk pulang. Dalam mobil terdapat tabung gas ukuran 14 kg yang baru dibeli Syamsuddin. "Saya pas mau pergi salat Jumat. Saya lihat mobil paman terbakar. Saya pun kembali ke rumah untuk memberitahu nenek," ucap Iyan kepada wartawan. 
Iyan mengaku tidak ada firasat apa-apa sebelum kejadian tersebut dan sempat bertemu dengan pamannya sekitar pukul 11.30 wita. "Paman (Syamsuddin) sudah lama jadi sopir. Sejak saat masih bujangan," bebernya. 
Anak sulung korban, Saharuddin Jo yang berusia 9 tahun tak henti-hentinya menitikkan air mata dan berkeinginan untuk melihat sang adik (Dira). "Aku mau lihat adikku," cetusnya. Saharuddin pun diberitahu ayahnya, mengenai kejadian tersebut. "Kebakaran itu bermula dari tabung gas yang bocor," tutur Saharuddin polos, menirukan perkataan ayahnya yang sudah siuman. 
Saharuddin menceritakan saat itu ayah, ibu dan kedua adiknya pergi ke rumah nenek. Dari hasil kronologis yang dihimpun media ini menyebutkan keluarga tersebut berangkat dari kediaman yang berada di Jl Mangkudulis RT 15, Kelurahan Kampung Satu/Skip, Kecamatan Tarakan Tengah, untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari seperti gula dan bahan lainnya. Lantas saat berada di toko di Simpang Empat, korban membeli tabung gas ukuran 14 kg dan diletakkan di tengah kursi penumpang. 
Lalu menuju ke rumah keluarga yang berada di Jl Hasanuddin RT 18, Kelurahan Karang Anyar Pantai. Nah, sepulang dari rumah keluarga itulah tiba-tiba angkot yang dikendarai terbakar. Bahkan, sebelum kejadian anak korban (Dira) menolak untuk pulang dengan alasan panas. "Anaknya yang meninggal itu sebenarnya tidak mau pulang karena panas," ungkap salah satu tetangga korban. 
Secara terpisah, Kapolres Tarakan AKBP Desman Sujaya Tarigan melalui Pjs Kasubbag Humas Polres Tarakan Ipda Sumarna mengatakan, dugaan sementara api bersumber dari tabung gas yang berada di dalam mobil tersebut. "Untuk sementara dugaan kuat api bersumber dari tabung gas yang bocor disimpan di atas  mesin sehingga menimbulkan api," kata Sumarna singkat. (*/rik/ipk/kpnn/upi)


Sumber Kutipan : Sapos.Co.Id -Sabtu, 14 Juli 2012










BERBAGI INFO :


BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA
Bagaimana pendapat anda tentang manfaat BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA, Silahkan klik dibawah ini :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS