TERBARU.......

Minggu, 14 Oktober 2012

Sepenggal Perjalanan Walikota Tarakan H. Udin Hianggio





Sepanjang Memimpin, Sudah Lima Kali Terima Surat Kaleng

#Tarakan - Sebagai pemimpin Kota Tarakan yang penuh dengan permasalahan pelik, baik sosial, ekonomi, budaya, Walikota Tarakan Haji Udin Hianggio yang masa tugasnya tinggal setahun lebih ini, banyak sekali menuai kritik maupun masukkan membangun. Tak terkecuali, berbagai kritik yang disampaikan lewat surat tanpa kejelasan alamat, maksud maupun isinya atau biasa disebut surat kaleng.



Asri Malik (SKH. Radar Tarakan) 

Baru-baru ini sebuah surat kaleng kembali lagi tertuju kepada Haji Udin-sapaan akrab Walikota Tarakan. Bahkan, sepanjang pengetahuannya, surat kaleng tersebut merupakan surat kaleng kelima yang singgah di kantornya. Seperti surat kaleng lainnya, inti dari surat kaleng kali ini pun menuntut untuk dirinya segera meletakkan jabatannya karena dinilai gagal membenahi permasalahan Kota Tarakan.

Dalam surat teranyar yang diterima Haji Udin beberapa hari lalu, isi surat menjelaskan bahwa Walikota Tarakan dianggap menghalangi pembayaran soal Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). “Berkaitan surat kaleng, saya agak kaget juga, saya diminta mundur. Dalam isi surat tersebut, pengirim menanggap saya menghalangi proses pembayaran tahap ketiga. Saya bukan saya menghalangi, tapi bagaimana pertanggungjawaban mereka terhadap dana yang telah dikucurkan di awal,” terangnya.

Haji Udin menyebutkan kembali bahwa dalam surat kaleng itu, terdapat banyak sekali tebusan alamat surat. Mulai dari Gubernur Kalimantan Timur, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kota Tarakan, sampai ke beberapa media. “Walau saya terima jenis surat serupa, intinya cuma satu, meminta saya mundur,” terangnya.

“Dalam surat itu juga saya juga disinggung terlambat menghadiri Pekan Olahraga Nasional  (PON) di Riau, katanya, saya datang setelah selesai acara. Padahal, saya kala itu datang dan duduk bersama dengan gubernur dari awal, termasuk menyempatkan mengunjungi atlet Tarakan di pondokan,” tambahnya.

Walikota menilai bahwa tindakan yang dilakukan pengirim surat tersebut, sebenarnya mengungkap kedok mereka sendiri. “Kita sudah bisa menduga, karena dikait-kaikan dengan pembebasan tanah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) juga,” urai politisi Partai Golongan Karya ini.

Haji Udin mengaku bahwa surat kaleng ini beredar di warung kopi, dan masyarakat yang carekepada dirinya menginformasikan serta menyerahkan surat kaleng tersebut kepada dirinya. “Masyarakat banyak yang tahu bahwa saya tidak begitu. Ini jelas pembunuhan karakter,” tutup walikota.(*)


Sumber Info : Radartarakan.co.id - Sabtu, 13 Oktober 2012




BERBAGI INFO :

BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA
Bagaimana pendapat anda tentang manfaat BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA, Silahkan klik dibawah ini :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS