TERBARU.......

Minggu, 17 Maret 2013

Masalah Listrik Tarakan Masuk Istana Presiden




Mesin Datang Dulu, Urusan BBM Belakangan


#Tarakan - 

Krisis listrik di Tarakan yang berkepanjangan sampai juga ke Istana Negara. Kemarin, Wali Kota Tarakan H Udin Hianggio dengan perwakilan DPRD Tarakan melakukan pertemuan dan rapat khusus lintas kementerian di Sekretariat Negara RI, kompleks Istana Negara, Jakarta. Rapat kemarin dipimpin oleh Staf Khusus Presiden RI, Felix Wanggai.



Felix menyatakan keprihatinannya atas krisis listrik di Tarakan. Untuk itu, pihaknya meminta agar persoalan listrik di Tarakan dikeroyok bersama-sama oleh seluruh kementerian bersama leading sector-nya. “Tentunya dengan solusi yang tepat sesuai dengan kapasitas masing-masing,” kata Felix saat memimpin rapat.

Dikatakan Felix, untuk menyelesaikan persoalan listrik di Tarakan tentunya pemerintah harus melakukan tahapan-tahapan, baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun untuk jangka panjang. Teknisnya, tentu instansi yang menangani akan melakukan kajian maupun rumusan baik dari kerangka kelembagaan, kerangka partnership, kerangka anggaran dan kerangka regulasi.

“Karena pembangunan kelistrikan ini menyangkut banyak hal,” katanya.

Secara rinci, Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Investasi Setiadi mengatakan, persoalan krisis listrik yang terjadi di Tarakan saat ini telah mendapat perhatian khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Untuk itulah pihak istana melalui sekretariat negara memanggil kementerian terkait untuk mencari solusi. Di antaranya Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, SKK Migas, manajemen PLN, manajemen PT Medco, manajemen PT Manhattan Kalimantan Investment (MKI), manajemen Pertamina dan beberapa pihak terkait.

Solusi jangka pendek, dalam rapat terbatas tersebut pihak PLN pusat menyatakan bahwa tanggal 7 April nanti mesin pembangkit diesel berbahan bakar solar akan datang ke Tarakan menggantikan mesin pembangkit berbahan bakar gas yang tidak dapat diaktifkan karena keterbatasan gas bumi.

“Kami berharap waktunya tidak meleset,” kata Setiadi. Namun yang menjadi masalah sekarang adalah dari mana sumber dana untuk pasokan BBM (solar). Untuk hal ini, Setiadi tak mau ambil pusing. Menurutnya, harus ada solusi.

“Jangan pikirkan itu! Yang penting mesinnya datang dulu, kalau mesinnya datang maka harus ada (BBM-nya, Red) dan pasti ada bahan bakarnya,” katanya. Dari mana sumbernya, pria energik ini pun tidak mau tahu. “Harus ada, dari mana? Ya, gak tahu, pokoknya harus ada!” tegasnya.

Soal pembayaran BBM itulah yang nanti harus dibicarakan dan di-follow up dalam rapat-rapat kecil dengan mengerucutkan peserta rapat. Yaitu Direksi Pertamina, Direksi PLN Pusat dan Kementerian BUMN.

“Kami akan cari solusinya nanti,” katanya lagi. Minimal, untuk jangka pendek ini kebutuhan listrik di Tarakan terpenuhi dengan baik.
Karena dapat dipastikan solusi membakar solar ini tidak akan mampu bertahan lama sehingga harus ada opsi lain.

Opsi yang dimaksud adalah pembangunan PLTU yang akan dilakukan oleh PT Manhattan Kalimantan Investment (MKI) di Tarakan, harus selesai pada bulan Juli tahun 2013 ini.

Dalam rapat kemarin, manajemen MKI menyatakan tidak ada hambatan dalam pembangunan PLTU di Tarakan. Dengan begitu, saat ini ada dua solusi yang akan dilakukan untuk menangani krisis listrik di Tarakan.

Yaitu mendatangkan mesin berbahan bakar solar dari Surabaya untuk jangka pendek, serta mempercepat instalasi MKI pada bulan Juli untuk jangka menengah.

Diceritakan Setiadi, persoalan listrik di Tarakan ini gambaran skemanya sama seperti bencana tsunami di Aceh. Saat itu karena tidak ada bahan makanan beras, maka Bulog diperintahkan presiden untuk memberikan beras dalam jumlah yang banyak kepada masyarakat secara gratis.

“Yang penting orang makan dulu, jangan tanya itu nanti siapa yang bayar berasnya. Yang penting listrik di masyarakat nyala dulu,” ungkap dia.

Untuk itu, pihak istana meminta agar PLN Tarakan terkonsentrasi menangani opsi jangka pendek yang telah disepakati di kantor Presiden tersebut.

“Sampaikan kepada rakyat di Tarakan bahwa kami sangat serius untuk mencarikan solusi jangka pendek. Kalau Presiden tidak konsen, kami tidak mungkin rapat di sini (Istana Negara). Inikan rapat di kantor presiden, berarti presiden sangat konsen,” tegas Setiadi.



6 APRIL SIAP

Enam unit mesin diesel yang disewa oleh PLN Tarakan dari PT Wesa Sejahtera Surabaya sudah siap diberangkatkan. Rencananya, mesin berbahan bakar solar dengan kapasitas masing-masing 1,2 Mega Watt (MW) yang diangkut oleh KM Meratus Ambon itu akan bertolak ke Tarakan dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada 17 Maret nanti. 

“Semuanya sudah masuk peti kemas (kontainer, Red). Paling lambat tanggal 23 Maret nanti sudah sampai di Tarakan,” ujar Gadang, wakil direktur PT Wesa Sejahtera kepada Radar Tarakan (Kaltim Post Group), kemarin (14/3).

Pagi ini, mesin diesel bermerek Mitsubishi yang diproduksi awal 2012 ini akan dipindahkan ke pelabuhan Tanjung Perak dari lokasi peti kemas untuk diangkut ke kapal. “Ini mesin baru yang sebenarnya diperuntukkan untuk PLN di Tanjung Batu (Kabupaten Berau),” kata dia.

Dan rencananya, ketika 6 unit mesin itu sudah tiba di pelabuhan Malundung Tarakan, maka langsung dialihkan ke Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Gunung Belah PLN Tarakan. Sehari setelahnya, dilanjutkan perakitan mesin yang ditargetkan selesai 5 April 2013 mendatang.

“Berarti 6 April, sudah bisa dioperasikan. Ini hanya estimasi, mudah-mudahan bisa lebih cepat sehingga cepat juga dioperasikan,” harap pria kelahiran Surabaya ini.

Dikatakannya, PLN Tarakan menyewa mesin tersebut selama empat bulan. Atau terhitung sejak mulai beroperasi pada 6 April nanti. Artinya, kata Gadang, per 30 Juni 2013 kerja sama antara PT Wesa Sejahtera Surabaya dengan PLN Tarakan akan berakhir. 

“Kontraknya 5 MW, jumlah mesinnya 6 unit. Maksudnya yang 1 MW untuk cadangan jika ada mesin yang bermasalah. Dan dari kapasitas mesin sebesar 1,2 MW yang dioperasikan hanya 1 MW, karena standarnya sudah begitu, tidak boleh diforsir semuanya,” bebernya.

Sekretaris Perusahaan PLN Tarakan, Muyoto SE di sela mengunjungi kesiapan pengiriman 6 unit mesin tersebut mengatakan, pada 1 Juli mendatang gas dari PT MKI sudah bisa masuk ke PLN Tarakan sesuai harapan. 

“Untuk 4 MW dari 10 MW yang direncanakan, masih kami upayakan. Intinya, kami akan berupaya tambahan mesin diesel 5 MW ini, sehingga pemadaman listrik bergilir tidak ada lagi,” kata Muyoto kepada media ini. 

Komisaris PLN Tarakan, Vickner Sinaga menuturkan, penambahan 4 unit mesin diesel juga tengah diupayakan dari Sulawesi Selatan.

“Kalau sudah siap, nanti kami beritahu,” kata Vickner. (ddq/sur/c1/kpnn/che/k1)


Sumber Info : Kaltimpost.co.id - Jumat, 15 Maret 2013




BERBAGI INFO :


BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA
Bagaimana pendapat anda tentang manfaat BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA, Silahkan klik dibawah ini :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS