Senin, 28 Maret 2011

PERUMNAS MINTA KEMENPERA BANGUN RUSUNAWA UNTUK NELAYAN DI TARAKAN



Pemerintah Kota Tarakan, Kalimantan Timur (Kaltim) meminta Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) agar membangun Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) untuk para nelayanan di Kota Tarakan. 

Wakil Walikota Tarakan, Suhardjo, dalam sambutannnya pada acara makan malam bersama sejumlah wartawan dari Jakarta dan sejumlah anggota direksi Perum Perumnas di Tarakan, Senin (28/3) malam, mengatakan, di Tarakan ada 1.600 orang nelayan, namun rumah-rumah mereka sangat tidak layak. Oleh karena itu, pihaknya mengajak Kemenpera agar membantu Pemkot Tarakan untuk membangun Rusunawa buat para nelayan. 

Ia mengatakan, membangun Rusunawa sangat cocok di Tarakan, selain karena harganya murah buat nelayan, juga membangun Rusunawa tidak memakan lahan yang luas. “Luas Tarakan Cuma 250 KM2, jadi sangat pas bangun Rusunawa,” kata Suhardjo.

Suhardjo menambahkan, kebutuhan ikan untuk Kota Tarakan bahkan Kalimantan Timur dipasok dari Tarakan. “Bahkan ikan hasil dari nelayan kita diekspor. Selain Kota Minyak, Kota ini juga merupakan Kota ikan dan udang,” kata dia.

Menurut Suhardjo, untuk membangun perumahan termasuk Rusunawa untuk masyarakat Tarakan, lahannya akan disediakan oleh pemerintah Pemkot Tarakan. “Kita yang akan membebaskan lahan, silahkan investor datang, investasikan modalnya dalam membangun perumahan,” kata dia.

Sementara Direktur Pemasaran Perumnas, Teddy Robinson Siahaan, di tempat yang sama mengatakan, Perumnas siap mengelola Rusunawa yang diperuntukkan buat para nelayan. “Silahkan Kemenpera dan Pemkot Tarakan yang membangun, Perumnas siap mengelola,” kata dia.

Menurut Teddy, untuk membangun satu tower Rusunawa yang terdiri dari 96 unit membutuhkan dana sekitar Rp 8 miliar. “Jadi kalau mau bangun tiga Tower di Tarakan ini maka dibuthkan dana Rp 24 miliar,” kata dia. 

Pintu Gerbang
Suhardjo mengatakan, Kota Tarakan merupakan sebagai pintu gerbang wilayah utara Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan kota jasa, perdagangan dan sekaligus sebagai kota transit. 

Kota Tarakan seluas 250 KM2 yang terdiri dari 4 Kecamatan dan 20 Kelurahan. Jumlah penduduknya adalah 193.000 jiwa yang terdiri dari banyak etnis seperti Jawa, Bugis, Dayak, Flores, Batak, Papua dan lain-lain. Sebagian besar penduduknya bekerja di sector jasa, diikuti nelayan. “Petani Cuma sedikit,” kata Suhardjo. 

Menurut Suhardjo, pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan dalam lima tahun terakhir rata-rata 6,92%.  

Sebelumnya, Walikota Tarakan Udin Hianggio mengatakan, permasalahan perumahan di Tarakan selain karena tingginya angka pertumbuhan penduduk yang mencapai 18,65% per tahun tetapi juga karena tingginya harga sewa rumah dan harga jual rumah serta harga lahan / kavling. 

Udi mengatakan, pembangunan perumahan dan permukiman yang dilaksanakan Pemkot Tarakan sampai saat ini, yakni, pertama, perumahan umum 2.000 unit dengan luas lahan 137 ha yang terletak di Kecamatan Tarakan Utara. 

Kedua, perumahan PNS sebanyak 1.500 unit di mana 1.000 unit sudah dibangun, yakni 500 unit dibangun Perumnas dan 500 lagi oleh PT Sania Lestari. “Ini juga dibangun di Kecamatan Tarakan Utara di atas lahan seluas 112 ha,” kata dia. Ketiga, perumahan Korpri dengan luas lahan 37,5 ha, dengan jumlah hunian 1.028 unit. “Juga dibangun di Kecamatan Tarakan Utara,” kata dia. [E-8]


SUMBER INFO :
Suarapembaruan.comSelasa, 29 Maret 2011

BERBAGI INFO :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS