TERBARU.......

Selasa, 03 Mei 2011

ANTREAN PANJANG DI SPBU MASIH TERJADI




Kabar pengurangan stok BBM jenis premium bersubsidi untuk Kota Tarakan terkait masih terjadinya antrean panjang kendaraan di SPBU langsung diluruskan Asisten Manager Eksternal Relation Pertamina, Pemasaran BBM Retail Region VI Kalimantan, Bambang Irianto, kemarin (2/5).
Kepada Radar Tarakan, Bambang Irianto menegaskan, Pertamina tidak punya wewenang melakukan pembagian kuota BBM bersubsidi, melainkan hanya memasarkan dan memantau penyaluran premium bersubsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
“Artinya, pemerintah pusat yang menetapkan sesuai dengan kuota per daerah per tahun sesuai dengan kebutuhan. Kan, tidak mungkin pemerintah menetapkan kuota berlebih kalau penggunanya sedikit, tapi saya lupa berapa jumlah yang disalurkan pertahun itu,” terang Bambang Irianto.
Begitu juga dengan penyaluran dari Depot Pertamina ke SPBU, APMS hingga SPBB, sebut Bambang, hanya pekerjaan teknis saja dan tidak ada hubungannya dengan pengurangan jatah.
“Jadi, ketetapannya ada di pusat, kami tidak ada menjatah. Bagaimana mekanisme dan teknis pembagiannya di lapangan, yang atur pemerintah setempat berkoordinasi dengan Pertamina,” katanya.
Bambang juga membantah, jika kelangkaan yang terjadi belakangan ini khususnya di kabupaten/kota di utara Kaltim sebagai dampak dari pengurangan jatah BBM bersubsidi.
“Antrean itu sudah umum terjadi di seluruh Indonesia. Yang jelas premium selalu ada, tapi kuota ditentukan pemerintah begitu, ya begitulah yang harus disalurkan,” kata Bambang lagi.
Selain itu, lanjut Bambang menjelaskan, laju pertumbuhan kendaraan yang tidak diikuti oleh kuota premium bersubsidi juga menjadi salah satu penyebab antrean.
“Jadi, antrean itu bukan dampak kurangnya premium. Kita bisa lihat pertumbuhan kendaraan yang tiap tahun luar biasa lonjakannya dan bisa juga karena disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu,” ujarnya saat dihubungi via telepon genggamnya kemarin.
Bambang pun mengharapkan, warga tidak justru menyalahkan kuota yang sudah ditetapkan pemerintah, melainkan bersama-sama melakukan pengawasan dan memanfaatkan premium bersubsidi ini untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan aturan.
“Kalau ada penyimpangan, kan ada warga sebagai pengawas dan pemakai dan ada pihak keamanan dan ada PT Pertamina, marilah sama-sama kita gunakan sebaik-baiknya premium yang menghabiskan triliunan APBN ini,” imbuhnya mengakhiri.



SPBU MULAWARMAN KEMBALI BEROPERASI

Setelah sempat tutup (Minggu pukul 13.00 Wita), SPBU Mulawarman akhirnya kembali melayani warga yang sudah mengantre sejak pagi kemarin (2/5).
“Dari Pertamina tadi datang jam setengah 9, dan sekarang (kemarin, Red.) sudah kami bisa atasi,” ujar salahsatu operator yang juga penanggung jawab SPBU, Jhon Jeti kepada Radar Tarakan.
Sesuai dengan kuota yang diberikan, setiap hari Sabtu dan Minggu, setiap SPBU mendapatkan jatah 25 ton perhari atau berkurang 5 ton dari hari biasanya. “Sabtu dan Minggu, kita memang diberikan 50 ton untuk 2 hari itu,” katanya.
Namun teknisnya, kata Jhon, penyaluran dari Depot PT Pertamina dilakukan sekaligus, yakni 50 ton untuk 2 hari. Sehingga tidak heran jika, Minggu tengah hari, SPBU Mulawarman sudah tutup lantaran habis.
“Hari minggu orang kan libur, termasuk Pertamina, jadi dikasih sekalian. Mungkin karena orang banyak beli, makanya cepat habis,” katanya.
Meski begitu dirinya membantah jika terjadi penguragan stok premium bersubsidi dari biasanya. “Tidak ada pengurangan jatah. Biasa saja stoknya, kalau mau lebih detailnya sama bos saja ya,” ujarnya.(nat)


SUMBER INFO :
Radartarakan.co.id - Selasa, 3 Mei 2011

BERBAGI INFO :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS