TERBARU.......

Kamis, 17 November 2011

HINGGA OKTOBER, DI TARAKAN 49 KASUS HIV AIDS


#Tarakan - 


Selama 2011 hingga Oktober lalu, jumlah pengidap HIV AIDS di Tarakan sebanyak 49 kasus. Jumlah ini diperkirakan mengalami kenaikan pada akhir 2011 nanti. “Bahkan jika melihat data pengidap HIV AIDS yang ditemukan pada tahun 2010 lalu, diperkirakan tahun ini lebih banyak,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Dr Khairul.
Untuk diketahui, tahun 2010 lalu ditemukan 52 kasus posisitif HIV AIDS di Tarakan. Rekapitulasi data pengidap HIV AIDS ini sejak 2006 hingga Oktober 2011 telah ditemukan penderita HIV AIDS positif sebanyak 237 kasus. Jumlah tersebut akan lebih banyak lagi jika terus dilakukan pencarian.
Ia mengilustrasikan, kasus HIV AIDS ibaratkan gunung es. Puncak gunung yang kecil tersebut adalah penderita yang saat ini telah ditemukan, sementara dataran dibawah gunung es yang lebih luas atau penderita yang lainnya banyak seluruhnya ditemukan. Olehnya itu Dinkes akan terus intensif melakukan pencarian yang positif HIV AIDS ini minimal hingga 10 tahun kedepan. Baik melalui pemeriksaan ditempat-tempat hiburan seperti karaoke, pub dan tempat lainnya.
Selain itu, pencarian ini juga dilakukan di rumah sakit dan puskesmas yang memiliki peralatan klinik voluntary conseling dan testing (VCT). Dimana saat ada pasien yang berobat ke rumah sakit atau puskesmas akan langsung dilakukan pemeriksaan darah melalui peralatan klinik VTC. Palang Merah Indonesia (PMI) juga berperan dalam menemukan penderita HIV AIDS positif melalui skrining darah.
Khairul memastikan, penderita HIV AIDS ini bukan hanya berasal dari pekerja seks komersil saja. Tetapi ada juga yang berasal dari masyarakat umum, PNS, TNI Polri bahkan yang masih berusia balita. Ini disebabkan ada penderita yang secara tidak hati-hati melakukan kontak langsung dengan penderita. “Seperti anak kecil yang bisa ditulari oleh ibunya yang ternyata positif HIV AIDS melalui ASI, juga bisa melalui pengobatan tradisional yang pakai tusuk atau iris-iris itu,” terangnya.
Peralatan kesehatan yang ternyata tidak steril juga dapat menjadi salah satu media penularan. Olehnya itu diharapkan saling pantau dan menanyakan kepada petugas kesehatan agar menggunakan alat yang benar-benar steril. “Petugas kesehatan malah paling berisiko tertular HIV AIDS karena bersentuhan langsung dengan pasien yang ternyata ada yang positif HIV, baik melalui darah, cairan sebagainya. Olehnya itu saya harapkan agar tetap berhati-hati,” sarannya.
Jika dalam pencarian ternyata ditemukan semakin banyak penderita HIV AIDS positif, menurut Khairul hal ini bukanlah kegagalan program dari pemerintah, tapi justru keberhasilan, karena mengungkap penderita HIV AIDS yang kemudian akan dilakukan upaya pencegahan. Pencegahan yang saat ini terus dilakukan oleh Dinkes adalah general precaution atau pencegahan secara umum melalui rumah sakit dan puskesmas.
“Sedangkan bagi penderita akan kita beri tindakan berupa pengobatan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, serta pengobatan,” tutup Khairul. (jnu/iza)


Sumber Info (Kecuali Gambar) : Radartarakan.co.id - Kamis, 17 November 2011


BERBAGI INFO :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS