BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA : Blog yang menghimpun informasi seputar perkembangan KOTA TARAKAN dari berbagai media.
Senin, 14 November 2011
TES URINE PNS, BNK TARAKAN KEKURANGAN BIAYA
#Tarakan -
Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Tarakan Suhardjo Trianto mengakui tidak akan sanggup melakukan tes urine terhadap PNS di Kota Tarakan. Hal ini disebabkan karena kurangnya dana serta prasarana lainnya yang dimiliki.
“Untuk tes urine per orang diperlukan biaya Rp 250 ribu. Kalau jumlah pegawai kita 4 ribu, kemudian kita lakukan kepada 4 ribu orang itu tentu memerlukan biaya yang tak sedikit,” jelasnya. Sekedar gambaran Rp 250 ribu dikalikan 4000 pegawai, maka biaya yang diperlukan untuk tes urin mencapai sekitar Rp 1 miliar.
Disamping persoalan dana yang tidak sedikit, program tes urine kepada seluruh pejabat dan staf di lingkungan pemerintah kota Tarakan dan DPRD, menurutnya lagi, juga diperlukan kerjasama dengan pihak terkait seperti Dinas Kesehatan dan Aparat Kepolisian. “Program tes urine ini memiliki persyaratan-persyaratan yang harus kita keluarkan,” tutur Suhardjo yang juga menjabat Wakil Walikota Tarakan.
Meski demikian, pihaknya menegaskan akan tetap melakukan program tes urine tersebut. Hanya saja, tidak diperuntukkan kepada semua pegawai melainkan 10 persen dari jumlah pejabat yang ada di Pemkot Tarakan maupun Sekretariat DPRD Tarakan. “Dan termasuk yang hanya diindikasikan saja,” cetusnya kepada wartawan Koran ini.
Suhardjo menyebutkan, meski anggaran yang diterima oleh BNK Tarakan per tahunnya sebanyak Rp 1 miliar, namun ia mengklaim belum dapat membackup seluruh kegiatan yang dilakukan secara maksimal. “Selain pendanaan, kita juga masih kekurangan personel dan masih nihilnya pembekalan pengetahuan anggota BNK tentang narkoba ini,” katanya.
Selama ini, lanjut dia lagi, BNK Tarakan telah menjalankan fungsi sebagai pencegahan yang dilakukan melalui sosialisasi baik ke sekolah-sekolah dan lapisan masyarakat. “Untuk pencegahan kami lebih mengedepankan kepada anak sekolah sebagai generasi penerus. Karena saya berpikir pencegahan lebih penting daripada pengungkapan, kalau pencegahan itu tidak ada apa artinya pengungkapan,” tambah dia. (sur/ngh/fuz/jpnn)
Sumber Info (Kecuali Gambar) : Jpnn.Com - Senin, 14 November 2011
BERBAGI INFO :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :