BENGKAK DI TRANSPORTASI DAN KOMSUMSI

Anggaran MTQ di Tarakan

#Tarakan - 

Soal anggaran sebesar Rp 17 miliar untuk pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Kaltim di Tarakan pada tahun 2012 ditanggapi Koordinator Sekretariat MTQProvinsi Kaltim H Jamaluddin. Menurut Jamaluddin, anggaran Rp 17 miliar yang mereka ajukan ke Pemkot Tarakan dan Pemprov Kaltim bukanlah nilai bersih, melainkan masih usulan ‘kotor’ yang masih memungkinkan dievaluasi alias diturunkan.

“Yang perlu diluruskan di sini adalah angka itu (Rp 17 miliar, red) adalah angka maksimal. Bukan bersih, bisa saja jauh lebih rendah yang kita perkirakan karena masih berupa usulan,” ungkap Jamaluddin kepada Radar Tarakan tadi malam (14/12). Dijelaskannya, anggaran yang mereka ajukan adalah anggaran yang sudah disepakati bersama panitia. Setiap seksi mengajukan anggaran kegiatan sesuai dengan bidangnya masing-masing. 

“Kemarin (beberapa waktu lalu, red) Radar Tarakan juga sempat meminta rinciannya, tapi saya bilang angka itu masih kotor, tidak bisa dijadikan patokan, kalau disampaikan bisa-bisa disalahartikan,” katanya. Anggaran itu, kata Jamaluddin, akan berbagi (sharing) dengan Pemprov Kaltim dan proposalnya juga sudah diajukan belum lama ini. Karenanya, dia menampik jika anggaran sebesar itu dikatakan bernilai fantastis. Menurut dia, anggaran tersebut relative, apalagi panitia harus membiayai beberapa acara yang tidak dipusatkan pada 1 tempat.

“Transportasi lokal pasti dianggarkan, konsumsi begitu juga, tapi tidak termasuk dengan anggaran transportasi menuju Tarakan dan perlengkapan pribadi peserta,” kata H Jamaluddin yang menyayangkan pendapat miring terkait besaran anggaran MTQ tahun 2012 yang dipusatkan di Tarakan. “Banyak yang bilang begitu (anggarannya besar, red). Sangat disayangkan, agama mau maju kok ditanggapi macam-macam. Giliran tidak dapat anggaran malah disuruh anggarannya diperbesar,” keluhnya. “Tapi, kami hanya bawahan, saya juga tidak mau melampaui yang lebih di atas saya, soal yang lebih detail tanya sama Sekda (Sekretaris Kota Tarakan, red) atau yang lainnya saja,” tambah Jamaluddin.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi II DPRD Tarakan Hj Siti Laela mengakui jika ada proposal yang masuk dari panitia pelaksanaan MTQ. Dalam proposal itu memang dicantumkan rincian anggaran yang mencapai Rp 17 miliar. Akan tetapi, kata Laela, anggaran itu bukanlah seluruhnya menggunakan dana APBD Kota Tarakan, melainkan sharing anggaran dengan Pemprov Kaltim.

Walikota Tarakan H Udin Hianggio mengaku belum mengetahui besaran anggaran pelaksanaan MTQ tersebut. Yang jelas, jika anggarannya terlalu besar, walikota siap melakukan evaluasi. “Saya belum tahu berapa, coba saya nanti (ke panitia, red). Kalau saya, (anggaran MTQ Rp 17 miliar, red) terlalu besar, tapi nanti kita akan evaluasi,” katanya.

Sumber Radar Tarakan mengatakan, anggaran sementara MTQ yang jumlahnya mencapai Rp 17 miliar sudah diajukan ke Pemkot Tarakan dan Pemprov Kaltim. Penyusunan anggaran itu berkiblat pada anggaran MTQ tahun 2011 di Balikpapan yang dianggarkan Rp 12 hingga Rp 13 miliar. Posting anggaran yang paling besar adalah transportasi lokal dan konsumsi untuk 14 kafilah atau kabupaten kota yang jumlahnya hampir 1.000 peserta berikut official-nya. Soal konsumsi, katanya, anggaran juga diberikan kepada pengantar makanan, tempat pemesanan hingga panitianya. “Panitianya juga dapat, tapi bukan itunya yang kita lihat tapi bagaimana acara itu sukses,” kata sumber Radar Tarakan yang enggan disebutkan namanya.

“Soal kendaraan lokal, panitia pasti menyediakan itu. Karena berdasarkan pengalaman, pertandingan pasti tidak dipusatkan pada 1 tempat agar acaranya tidak lama, tapi menyebar. Kalau yang pernah saya lihat, sekolah juga dimanfaatkan untuk pertandingan. Karena banyak tempat, sehingga kendaraan juga harus banyak dan anggarannya pasti membengkak di situ,” katanya. (nat/iza)

Sumber Info (Kecuali Gambar) : Radartarakan.co.id - Kamis, 15 Desember 2011

BERBAGI INFO :