TERBARU.......

Rabu, 07 Desember 2011

TARAKAN SIAP AKOMODIR WARGA PULAU BUNYU


#Tarakan - 


Walikota Tarakan H Udin Hianggio mengatakan siap mengakomodir keinginan warga Pulau Bunyu (Kabupaten Bulungan) untuk berpindah menjadi warga Tarakan. Hanya saja, keinginan warga Pulau Bunyu pisah dengan Kabupaten Bulungan itu harus melalui mekanisme yang benar. 

Menurut H Udin Hianggio, keinginan warga Pulau Bunyu sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah pusat. Pada prinsipnya kata dia, untuk kepentingan nasional, apapun kebijakan pusat, pemerintah kota Tarakan akan selalu terbuka menerimanya. Termasuk jika diberikan tanggungjawab mengakomodir hasrat warga kecamatan Bunyu yang ingin bergabung dengan Tarakan.

“Sejatinya kita siap saja (menerima Bunyu), demi kepentingan nasional. Jika memang itu yang diputuskan,” kata Udin diplomatis, ketika ditemui usai menyampaikan Nota Keuangan R-APBD 2012 di gedung DPRD Tarakan di Jalan Jenderal Sudirman, kemarin. Diterangkannya, persoalannya saat ini, pemerintah pusat sedang memberlakukan masa moratorium pemekaran daerah, termasuk sedang mengevaluasi daerah-daerah pemekaran. Hal ini diperkirakan mengganggu realisasi tujuan warga Bunyu. “Namun begitu, sekali lagi, semua keputusan ini diserahkan lagi kepada pemerintah pusat demi kepentingan nasional,” imbuhnya.

Selain itu, pemerintah kota Tarakan juga berupaya menghindari pandangan bahwa keinginan masyarakat Bunyu ini didasarkan atas tawaran Tarakan. “Kita tidak mau juga dianggap seolah-olah kita yang mau menarik Bunyu, itu tidak ada. Selain itu pemerintah kota juga tidak bisa proaktif. Yang pasti kita menunggu kebijakan provinsi dan pusat, agar tidak ada gesekan antar daerah bertetangga ini,” harapnya.

DPRD Tarakan juga tak masalah jika Bunyu bergabung dengan Tarakan. Ketua DPRD Kota Tarakan, Effendhi Djuprianto kemarin (6/12) mengatakan, pulau penghasil methanol dan batu bara itu bisa menjadi kecamatan kelima Tarakan. Tapi, tentu harus tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan. “Nanti coba kita (bahas, red). Karena sudah banyak masukan-masukan dari Bunyu yang kaitannya tentang layanan. Berdasarkan informasi, jarak ke ibukota kabupaten itu membebani biaya masyarakat. Tapi ya itu tadi, kita tahu bahwa semuanya harus mengacu pada peraturan perundang-undangan,” ungkap Effendhi kepada wartawan, kemarin.

Aturan itu jelasnya, harus ada persetujuan dari kabupaten induk, yakni Kabupaten Bulungan. Selanjutnya, sejauhmana rekomendasi Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim). “Setelah ada persetujuan dan rekomendasi itu, sudah barang tentu, kita harus menghadap menteri dalam negeri untuk pembahasan selanjutnya. Yang jelas ada banyak proses,” katanya.

Menurutnya, keinginan Tarakan menerima Bunyu menjadi salah satu bagian dari Tarakan bukan dari sisi sumber daya dlam (SDA) pulau itu yang melimpah, melainkan karena alasan-alasan kemanusiaan yang selalu diungkapkan warga Bunyu kepada wakil rakyat di Tarakan. “Secara pribadi, kalau mereka mau bergabung dengan alasan-alasan kemanusiaan, apa salahnya. Harapan kita, bukan soal lain, tapi betul-betul hati nurani,” ungkapnya.

Diakuinya, seringkali dia harus berhadapan dengan sejumlah warga Bunyu yang menyampaikan uneg-unegnya agar Tarakan bisa menerima pulau yang pernah didatangi mantan Presiden Soeharto itu. “Terus terang, secara pribadi kami sangat terenyuh. Tetapi, kita kan harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang ada,” kata pria berkacamata ini.

Secara tertulis diakuinya belum ada permintaan atau permohonan resmi dari mereka. Kalau Terkait kendala dana dan dukungan moril yang dialami warga Bunyu untuk proses bergabungnya Bunyu ke Tarakan, dikatakan Effendhi, DPRD Tarakan harus membicarakannya terlebih dahulu. “Tapi seyogyanya bantuan itu bukan dari kabupaten atau kota, tapi mungkin dari provinsi dan tentu masyarakat Bunyu sendiri. Tapi kita akan bahas dulu, apakah kita bantu atau tidak, keputusan bukan di saya,” ujarnya. 

“Terus terang, kalau nanti kita bantu, disamping menyalahi aturan, itu (bantuan, red) juga terkesan, bahwa Bunyu ingin gabung  Tarakan karena keinginan Kota Tarakan, ini yang tidak boleh terjadi,” terangnya. (ash/nat/fuz/jpnn)



Sumber Info (Kecuali Gambar) : Jpnn.Com - Rabu, 07 Desember 2011


BERBAGI INFO :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS