#Tarakan - Kericuhan mewarnai eksekusi rumah dan tanah di Perumahan Pepabri, Kampung Satu, Tarakan, Kalimatan Timur. Pemilik rumah berusaha menghalang-halangi petugas Pengadilan Negeri Tarakan agar eksekusi tak dilakukan.
Anggota panitera membacakan keputusan pengadilan untuk mengeksekusi tanah dan bangunan tersebut. Pengadilan pun telah memberikan peringatan agar tergugat, Walidin dan rekan-rekannya, mengosongkan bangunan itu.
LIHAT VIDEO
SILAHKAN KLIK PLAY :
Namun Walidin menolak eksekusi. Ia mengaku memiliki dokumen kepemilikan sah atas tanah dan rumah itu sejak tahun 1980. Bahkan, akunya, dokumen itu dikeluarkan Pemerintah Kota Tarakan.
Eksekusi diperintahkan setelah sidang memenangkan PT Mawija Jaya selaku kontraktor Perumahan Pepabri pada 2010. Sebelumnya, petugas telah mencoba melakukan eksekusi sebanyak dua kali namun gagal. Eksekusi kali ini pun berhasil dengan mengerahkan tiga peleton satuan polisi pamong praja dan Polres Tarakan.(RRN)
Sumber Info dan Video : Metrotv.news.com - Selasa, 29 Mei 2012
BERBAGI INFO :
ketua pengadilan d'sogok tuh makanya dimenangkan oleh PT MAWIJA JAYA lebih 20 tahun knpa bru d'gugat kasian Percuma dong bayar uang pajak setiap tahunx dan mempunyai sertifikat????
BalasHapusuntuk kasus ini saya fikir agak aneh... berhubung saya sangat tidak mengerti aturan hukum....apa bisa PT. MAWI JAYA menuntut secara hukum hak atas lahan tersebut.. yang katanya milik yayasan PEPABRI sementara PT. MAWI JAYA hanya sebagai pengembang ? apakah benar Hak Guna Bangunan yang katanya atas nama PT. MAWI JAYA berlaku lebih dari 15 Tahun ? ini untuk Kecamatan Tarakan Tengah apakah dibenarkan diatas lahan yang bersengketa tersebut bisa dikeluarkan SIMTN ? terima kasih
BalasHapus