TERBARU.......

Kamis, 09 Agustus 2012

POLPP BILANG PENGEMIS BERKEDOK PENJUAL BUKU





Satu Orang Bantah Jadi Peminta-minta

#Tarakan - Setelah mengamankan dua pengemis dari luar Tarakan pekan lalu, Satpol PP Tarakan kembali mengamankan empat warga yang diduga mengemis ke rumah-rumah.
Mereka digerebek di rumah kontrakan RT 14 Kelurahan Karang Balik, Kecamatan Tarakan Barat, tadi malam (8/8) sekitar pukul 19.15 Wita. Ke-4 orang yang berasal dari luar Tarakan itu masing-masing: Abdur Rahim (70), Dawin (60), Sahab (60), dan Muhammad (67). Setelah digerebek, ke-4 orang tersebut langsung dibawa ke kantor Satpol PP beserta buku dan uang hasil berjualan.
Pengakuan Sahab kepada Radar Tarakan, dia baru kali pertama datang ke Tarakan. “Di sini (Tarakan, Red.) baru 15 hari tujuannya untuk jualan buku tuntutan salat dan buku-buku lainnya,” kata Sahab, tadi malam.
Sahib menyebutkan, untuk satu buku harganya bervariasi antara Rp 15 ribu hingga 25 ribu. Datang ke Tarakan dan berjualan buku, diakui Sahab tidak mengantongi izin terlebih dulu ke Dinas Sosial. Hal senada diungkapkan Muhammad, bahwa berada di Tarakan untuk berjualan buku.
Sama halnya dengan Sahab, Muhammad datang ke Tarakan baru kali pertamanya. “Puasa dapat 2 hari di kampung halaman saya langsung berangkat ke Tarakan, karena ada yang beritahu kalau ingin jualan buku di Tarakan saja,” tuturnya. Sebelum ke Tarakan Muhammad selama 3 bulan di Nunukan untuk berjualan buku. Setelah dari Nunukan, pria berusia 67 tahun ini kembali ke kampung halaman.
Muhammad menjelaskan, setelah dari Nunukan itu, sekitar 6 bulan di kampung memutuskan untuk berangkat ke Tarakan. Dalam menjual buku, Muhammad berkeliling dari rumah  ke rumah, mulai dari Pantai Amal hingga Juata Laut. Bahkan, Muhammad saat berjualan di Juata Laut harus ditempuh dengan jalan kaki.
“Pernah dari Juata sampai Asrama Yonif 613 Raja Alam jalan kaki karena tidak memiliki ongkos untuk naik angkot,” kata Muhammad. Mengenai penghasilan dalam sehari bisa mengumpulkan Rp 200 ribu hasil berjualan tersebut. “Tapi terkadang satu hari tidak dapat apa-apa. Selama datang ke Tarakan, uang hasil berjualan buku Rp 300 ribu,” tandasnya.
Muhammad mengaku, dirinya bukan minta-minta ke rumah-rumah warga, tetapi berjualan buku. Dirinya pun pernah ditegur petugas Satpol PP saat berjualan. “Kemarin (Selasa, 7/8) saya sempat ditegur pas berjualan di kawasan Kampung Enam,” imbuhnya. Di lain pihak, Kepala Satpol PP Tarakan, Dison SH mengatakan diamankannya empat warga yang diduga mengemis dengan kedok berjualan buku berdasarkan laporan masyarakat. Salah satu pengemis berada di tangga masuk Ramayana sambil meminta-minta kepada orang yang lewat. Dari laporan tersebut, petugas langsung dilakukan pengecekan, dan ternyata yang bersangkutan sedang meminta-minta.
Setelah mengamankan salah satu pengemis, petugas melakukan pengembangan dan alhasil tiga rekannya ikut diamankan saat berada di rumah sewaan. “Sementara ini keempat orang tersebut diduga merupakan pengemis dengan modus berjualan buku,” tegas Dison kepadaRadar Tarakan.
Rencananya, sambung Dison, akan dilakukan pengembangan dan tidak menutup kemungkinan keempat warga luar Tarakan itu akan disidang. Menurut Dison, kebanyakan pengemis yang minta-minta menggunakan modus dengan berjualan buku. Bagi keempatnya, tegas Dison, tidak akan diberikan surat pernyataan namun akan disidangkan. “Tapi kemungkinan akan dipulangkan ke kampung halaman biayanya menggunakan hasil dari kegiatan mereka lakukan,” ungkap Dison.(ipk)


Sumber Info : Radartarakan.co.id - Kamis, 9 Agustus 2012



BERBAGI INFO :

BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA
Bagaimana pendapat anda tentang manfaat BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA, Silahkan klik dibawah ini :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS