TERBARU.......

Rabu, 08 Agustus 2012

RENCANA TAWURAN ANTAR PELAJAR DIGAGALKAN



#Tarakan - Ketenangan warga melaksanakan ibadah Ramadan nyaris pecah oleh tawuran pelajar antarsekolah. Beruntung, personel Satpol PP Tarakan berhasil menggagalkannya lebih awal.
Oknum pelajar salah satu SMK swasta di Tarakan yang berjumlah 9 orang itu langsung diamankan, kemarin (7/8). Senjata tajam, dan peralatan lainnya yang akan digunakan untuk tawuran juga disita sebagai barang bukti.
Menurut Kepala Satpol PP Dison SH, berdasarkan keterangan para pelajar, rencana tawuran antarsekolah kemarin diduga bermotif balas dendam karena dipicu perkelahian antara siswa beda sekolah yang terjadi sehari sebelumnya (6/8).
“Tapi, rencana aksi tawuran kemarin berhasil kami gagalkan setelah mendapat informasi dari masyarakat dan menangkap 9 pelajar itu sekitar pukul 11.30,” kata Dison, kemarin.
Ke-9 pelajar yang diamankan Satpol PP tersebut di antaranya masing-masing berinisial  Is (18), Iw (17), Ar (18), Yk (18), Fr (18), Rd (18), dan Ys (18). Adapun barang bukti yang diamankan berupa satu buah parang lengkap dengan sarungnya, tiga unit sepeda motor, tongkat warna hitam berbentuk pentungan yang panjangnya sekitar setengah, ikat pinggang, gelang, gambir, dan karet.
“Para pelaku dan barang bukti, kami serahkan ke Kepolisian untuk mendapatkan penyidikan lebih intensif,” kata Dison lagi.
Ia menambahkan, ke-9 pelajar itu ditangkap karena melanggar Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan Kota Tarakan.
Kapolres Tarakan AKBP Desman Sujaya Tarigan melalui Pjs. Kasubag Humas Ipda Sumarna menyampaikan, setelah diserahkan ke pihaknya, polisi langsung memeriksa ke-9 pelajar tersebut dan memanggil orang tua mereka.  Di depan orang tuanya, mereka membuat pernyataan agar tidak mengulang perbuatannya.
“Mereka sudah diserahkan kepada orang tua tadi (kemarin) untuk dibina,” kata Sumarna dihubungi tadi malam.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Tarakan Tajuddin Tuwo menyesalkan rencana tawuran antarpelajar tersebut. Ia berharap, siswa yang suka berkelahi perlu mendapat penanganan khusus di sekolahnya.
“Malah dari awal bulan Ramadan, kita harapkan bahwa guru-guru di sekolah melalui kepala sekolah, memberikan kegiatan-kegiatan siswanya yang ada hubungannya dengan akhlak, agama dan sebagainya,” kata Tajuddin Tuwo.
Apalagi, lanjut Tajuddin, saat ini memasuki bulan Ramadan. Mengenai program yang ada tersebut secara keseluruhan tidak harus dilihat satu permasalahan saja. Di Tarakan terdapat kurang lebih 37 ribu siswa, bila yang melanggar peraturan hanya 10 siswa sehingga tidak bisa divonis program itu gagal.
“Satu melanggar vonisnya jadi semuanya kena, itu tidak fair (adil) juga. Apalagi hanya dilakukan oleh orang per orang yang atas menamakan sekolah,” imbuhnya.
Menurut Tajuddin, kalau tawuran itu melibatkan ratusan siswa antarsekolah. Kalau yang terjadi ini hanya perkelahian, antarorang per orang (individu). “Permasalahan ini saya belum tahu, apakah siswa tersebut melakuan tawuran,” kata mantan kepala Bandiklat Tarakan itu.
Mengenai teguran ke pihak sekolah siswa yang bersangkutan, Disdik akan melihat terlebih dulu persoalannya. Apakah perkelahian itu sifatnya pribadi atau antarkelompok. Tajuddin mengatakan, aturan sekolah itu bagus bahwa tidak ada yang menginginkan anak didiknya melakukan perkelahian.
“Tapi yang melakukan perkelahian itukan bukan sekolah, tetapi siswa. Jadi harus kita lihat apakah orang per orang atau kelompok,” kata Tajuddin lagi. (*/mad/ipk)

Sumber Info : Radartarakan.co.id - Rabu, 8 Agustus 2012




BERBAGI INFO :

BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA
Bagaimana pendapat anda tentang manfaat BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA, Silahkan klik dibawah ini :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS