#Tarakan - Entah sampai kapan pemadaman bergilir yang dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Tarakan akan berakhir. Pasalnya mulai awal Oktober PT PLN Tarakan diwajibkan membayar secara tunai atau cash untuk pembelian solar kepada PT Pertamina.
"Kami wajib membayar tunai, karena utang kami untuk pembelian solar mulai Maret hingga Agustus sebesar Rp 46,5 miliar belum dilunasi," ucap Sekertaris PT PLN Tarakan, Muyoto, kepadatribunkaltim.co.id, Selasa (16/10/2012).
Muyoto mengatakan, dengan adanya kewajiban pembayaran tunai untuk pembelian solar ini, terpaksa pemadaman bergilir masih terus dilakukan.
"Yah mau gimana lagi, kami ini sudah tidak ada duit untuk terus membeli solar. Apalagi sekarang kami harus membeli solar secara cash. Artinya kalau tidak ada duit tidak ada solar," katanya.
Seperti yang pernah diberitakan, dengan menurunnya pasokan gas yang disuplai PT Medco E&P Indonesia, PT PLN Tarakan terpaksa membeli solar kepada PT Pertamina agar pemadaman bergilir bisa diminimalisir. Namun seringnya membeli solar yang harganya selalu tidak stabil mencapai antara Rp 10.300 hingga Rp 10.600 membuat keuangan PT PLN Tarakan kritis.
Sumber Info (Kecuali Gambar) : Tribun Kaltim - Selasa, 16 Oktober 2012
BERBAGI INFO :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :