TERBARU.......

Jumat, 21 Desember 2012

Buronan Kasus Pidana KORUPSI PLN TARAKAN Tinggal " TENGKORAK " !!!



Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar), khususnya di jalur poros Balikpapan-Samarinda, masih menjadi lokasi “langganan” penemuan mayat dan tengkorak manusia. Di Kilometer 54 Jalan Poros Balikpapan-Samarinda RT 12, Samboja, Rabu (19/12) pukul 13.05 Wita, kembali ditemukan kerangka manusia yang diduga kuat adalah buronan Kejaksaan dari Tarakan.

Ketika ditemukan, kerangka mayat tersebut tidak lagi dilengkapi organ lengkap. Sehingga diperkirakan telah meninggal setahun lebih. Hanya, sejumlah tulang-belulang masih terlihat utuh, walau berserakan di lokasi. Kerangka itu mengenakan jaket berwarna hitam-merah, bercelana panjang hitam, kaus dalam hitam, serta topi kulit hitam.

Nah, di dalam dompet berwarna cokelat yang ditemukan tak jauh dari kerangka, berisikan kartu tanda penduduk (KTP) atas nama Sujono. Rincian identitasnya: tempat kelahiran Kebumen, 29 Juli 1966, dan berdomisili di Jalan Sebengkok RT 14 RW 06 Sebengkok, Tarakan Tengah. Selain itu, ditemukan pula kartu identitas lainnya, seperti surat izin mengemudi (SIM), kartu PLN Tarakan, serta kartu arena ketangkasan, TimeZone.

Jika identitas KTP itu valid, bisa dipastikan mayat itu adalah Sujono. Dia adalah mantan kepala kasir PLN Tarakan yang menjadi buron kasus pidana korupsi di anak perusahaan PLN Tarakan yang terungkap Februari 2010 lalu dengan kerugian mencapai Rp 1,8 miliar. Awal 2011, Sujono dinyatakan sebagai tersangka dan resmi ditetapkan sebagai buronan Kejaksaan Negeri (Kejari) Tarakan pada 28 April 2011.

Informasi penemuan mayat rupanya sudah sejak seminggu lalu. Namun, baru dilaporkan kemarin. Kala itu, seorang karyawan perusahaan PT Cahaya Permata bernama Andik sedang beristirahat di pinggir jalan tak jauh dari lokasi penemuan. Dia baru menolong korban lakalantas di pinggir Km 54 yang masuk kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto.

Ketika ingin mencari tempat berteduh, secara tak sengaja Andik memegang sebuah benda yang belakangan diketahui kerangka manusia yang berserakan. Namun ketika itu, Andik tidak langsung melapor ke polisi lantaran masih takut.

Belakangan dia memberitahukan kepada rekannya, Agus, yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai Pusat Penelitian Hutan Tropis Universitas Mulawarman (PPHT Unmul) Bukit Soeharto. Selanjutnya kedua saksi ini kembali mendatangi lokasi bersama dua rekan lain bernama Sunardi dan Gendut.

Di Km 54, kerangka itu masih ditemukan dengan posisi tulang berserakan dan pakaian lengkap. Keempat saksi ini kemudian melaporkannya ke Polsek Samboja kemarin.

Kasubag Humas Polres Kukar Iptu Suwarno membenarkan temuan mayat dengan kartu identitas  seperti disebutkan. Hanya, pihaknya belum bisa memastikan jika identitas mayat sesuai data KTP. Sebab, pihak kepolisian masih harus menunggu hasil laboratorium dari dokter forensik RSUD AW Syahranie Samarinda.

“Yang jelas, kartu identitas tersebut memang ditemukan tak jauh dari kerangka,” ucap Suwarno. Selanjutnya, pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian. Termasuk menelusuri pemilik kartu identitas tersebut.

Tentang pemilik kartu identitas yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Kejari Tarakan, Suwarno enggan berkomentar. Polres Kukar akan berkoordinasi dengan Polres Tarakan.

“Kami tidak mau berspekulasi dulu. Kami masih menunggu hasil forensik dan pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan empat orang saksi yang menemukan kerangka mayat tersebut masih diperiksa secara intensif di Mapolsek Samboja,” tutur Suwarno lagi.

Wilayah Samboja sendiri kerap dibikin geger dengan penemuan mayat. Februari lalu, seorang pencari kayu menemukan tulang-belulang manusia di bilangan Kilometer 38. Sebelumnya pada Juli 2010, di kawasan sama, juga ditemukan mayat perempuan tanpa identitas yang diduga kuat korban pembunuhan.

ISTRI SUJONO SYOK

Dalam kasus yang melilitnya, Sujono diketahui memiliki wewenang untuk menghimpun, mengumpulkan, menerima, dan menyimpan setoran pembayaran aliran listrik yang dibayarkan melalui para kasir ke dalam brankas dengan kode yang hanya diketahui Sujono sendiri. Belakangan, setelah Kepala Satuan Pengawas Internal (KSPI) melakukan pemeriksaan dana PLN secara internal, uang Rp 1,8 miliar di dalam brankas telah raib. Namun, begitu dinyatakan tersangka, Sujono memilih kabur.

Ketua RT 14 Sebengkok Muchtaruddin membenarkan kalau identitas yang tertera di KTP itu adalah warganya. Ia juga telah menerima informasi penemuan kerangka di Samboja.

“Siang tadi (kemarin) jam 14.00, ada dari pihak kepolisian mendatangi rumah saya. Sujono memang warga saya,” kata Muchtaruddin kepada Radar Tarakan (KPNN).

Ia kemudian mengabari pihak keluarga. Istrinya yang berinisial Mi (41) terpukul menerima kabar tersebut. “Dia tersentak jatuh saat mendengarkan bahwa suami yang terpisah selama 2 tahun tersebut telah tiada dan hanya tinggal mayat tenggorak, sehingga saya beserta iparnya sempat membopong,” kata Muchtaruddin. Sujono memiliki tiga anak, masing-masing Anw (21), Ang (16), dan Ad (11).

Di mata warga sekitar, Sujono dinilai sosok yang berjiwa sosial tinggi. “Dia sangat membantu, baik, dan sangat bersosialisasi dengan masyarakat sini. Beliau orangnya tanpa pamrih. Ketika ada kegiatan di sini, Beliau selalu membantu dengan nilai yang lebih tinggi,” kata Muchtaruddin. (kpnn/*/qi/zal/che/k1)


Sumber Info : Kaltimpost.co.id - Kamis, 20 Desember 2012


BERBAGI INFO :

BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA
Bagaimana pendapat anda tentang manfaat BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA, Silahkan klik dibawah ini :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS