TERBARU.......

Kamis, 20 Desember 2012

Sempat Jaga Diskotik, Capek Jadi Pelatih karena Anak Didik Tak Disiplin



Lika Liku Perjalanan Ellyas Pical, Juara Dunia Tinju Pertama Indonesia

Di era 80-an, di Indonesia siapa yang tak mengenal Ellyas Pical. Ya, dia adalah petinju kebanggaan Indonesia, yang sukses menjadi juara dunia. Petinju yang punya rekor 20 kemenangan dengan 11 kali kemenangan KO (knock out) itu, 1 kali draw dan 5 kekalahan itu punya perjalanan unik. Bagaimana ceritanya ?




MANSYUR ADITYO (SKH. RADAR TARAKAN)

#Tarakan - JUMAT, 21 Desember hari ini, Tarakan akan menggelar pertandingan tinju PABA (Pan Asian Boxing Association). Beberapa petinju bakal tampil di ring Indoor Telaga Keramat. Nah, di even ini panitia mengundang salah satu petinju besar Indonesia, Ellyas Pical. Pria kelahiran Saparua, Ambon 24 Maret 1960 ini pernah amat kesohor di era 80-an.
Ellyas, begitu dia akrab dipanggil. Ia mulai menggeluti olahraga tinju sejak berusia 13 tahun dengan berlatih sembunyi–sembunyi. “Ya karena dilarang orangtua,” kata Ellyas saat berbincang dengan Radar Tarakan. Meski dilarang oleh kedua orangtuanya, Ellyas tetap nekat bertinju. Karir di atas ring tinju dimulakan pada tinju amatir di tingkat daerah, mulai dari tingkat kabupaten hingga kejuaraan Piala Presiden.
“Dari kecil saya memang bercita-cita jadi petinju, jadi saya harus betul-betul dan displin untuk berlatih. Awalnya yang ngajakin om saya yang juga petinju di zaman Jepang,” kenangnya. Karena seringnya menang pertandingan di kelas terbang, akhirnya pria yang beristri Rina ini mulai yakin bahwa takdirnya memang di jalur tinju.  Ellyas kemudian memulai karir profesionalnya pada tahun 1983 dalam kelas bantam junior.
Pada waktu itu, Ellyas dikenal sebagai petinju yang memiliki pukulan hook dan uppercut kiri cepat dan keras. “Saya anak ke-6 dari 7 bersaudara dan satu-satunya yang sering berkelahi. Dan semuanya tidak ada yang menjadi petinju seperti saya. Termasuk kedua anak saya yang semuanya laki-laki,” katanya.
Menyusul kemenangan pertama di karir profesionalnya, ia mencoba menjajal kelas internasional. Dan lawannya kali ini petinju Korea, Chun Ju-do, juara bertahan IBF kelas super terbang di Jakarta pada tanggal 3 Mei 1985. Pertandingan ini dimenangkan Ellyas. Dan Indonesia heboh, karena Ellyas menjadi juara baru IBF, pertama dari Indonesia. Kontan namanya melangit, pujian dan elu-eluan ada dimana-mana. Ellyas Pical menjadi idola.
Ellyas berhasil mempertahankan gelar juara IBF dengan melawan petinju Australia, Wayne Mulholland pada tanggal 25 Agustus 1985. Dipertandingan berikutnya, Ellyas harus mengakui keunggulan petinju Republik Dominika, Caesar Polanco dengan kekalahan angka di Jakarta. Ellyas mampu membalas kekalahannya dengan memukul KO Polanco pada pertandingan kedua di Jakarta, pada 5 Juli 1986.
Selanjutnya, Ellyas mempertahankan gelarnya melawan petinju Korea Selatan, Dong-chun Lee dan berhasil memenangkan pertandingan tersebut. “Jadi petinju itu harus betul-betul, harus displin jangan hanya jadi petinju abal-abal,” katanya sembari tertawa. Tak lama setelah mempertahankan gelarnya dari Dong-chun Lee, ia tersungkur KO oleh petinju Thailand, Khaosai Galaxy pada ronde 14, pada tahun 1987. Bagi yang menonton pertandingan saat itu, bisa disaksikan betapa Ellyas tampil mati-matian berhadapan dengan Galaxy yang tahan pukulan, sampai akhirnya tersungkur di pojok ring.
Ellyas mengaku, berhadapan dengan Khaosai Galaxy menjadi pertandingan terberatnya. “Sekarang ini hanya sampai ronde 12, kalau dulu sampai 15 ronde. Kalau saja dulu sampai 12, pasti saya juara terus,” cetusnya.
Kekalahan atas petinju asal Thailand itu sempat membuatnya depresi berbulan-bulan, tetapi kemudian kembali bangkit dan merebut kembali gelar juara IBF, yang pada saat itu ternyata telah dipegang oleh juara bertahan Tae-ill Chang, petinju asal Korea Selatan. Kekalahan kembali menimpa Ellyas Pical pada tahun 1989. Petinju itu adalah Juan Polo Perez asal Kolombia.  Setelah kekalahannya dari Perez, Ellyas sedikit demi sedikit menyingkir dari ring tinju. Kekalahannya dari Perez inilah dianggap sebagai akhir dari karir Ellyas sebagai petinju profesional Indonesia. Sebab, semenjak itu nama Ellyas tidak lagi terdengar mengikuti pertandingan untuk merebut gelar juara, meskipun setelah kekalahannya itu, ia sempat bertanding non-gelar sebanyak 3 kali.
Singkat cerita, beberapa tahun terakhir setelah itu Elllyas dikabarkan telah bekerja sebagai petugas keamanan (satpam) di sebuah diskotik di daerah Blok M, Jakarta. Kemudian didapatkan kabar pula bahwa Ellyas ditangkap pada 13 Juli 2005 oleh polisi karena melakukan transaksi narkoba di sebuah diskotik.
“Memang dulu atlit-atlit Indonesia kurang diperhatikan, bahkan sama sekali tidak diperhatikan. Harapan saya, saat ini kalau ada atlit yang sudah mengharumkan negeri ini perhatikanlah,” harap Ellyas. Bekerja sebagai satpam di salah satu diskotik, dikatakan Ellyas, ia diajak seorang teman. Hal itu dilakukannya karena kondisi ekonomi yang mengharuskan Ellyas bekerja sebagai penjaga diskotik. Saat ini, Ellyas aktif sebagai anggota KONI Pusat di Jakarta.
Bagaimana dengan kehidupan Ellyas sekarang ? Saat ini ia menjadi salah satu pengurus KONI Pusat. Apa tak ingin berkarir sebagai pelatih tinju ? “Sehari-hari saya hanya berolahraga kecil, tidak lagi bertinju. Sempat juga jadi pelatih tapi lebih senang menjadi petinju. Karena jadi pelatih itu capek karena anak didik tidak disiplin,” curhatnya. Lebih jauh, ia berpesan untuk menjadi petinju harus serius. “Kalau tidak kuat jangan jadi petinju, pulang saja. Dan untuk menjadi juara latihan harus displin. Dulu saja saya sampai muntah-muntah kuning, lari tidak pernah stop sampai 2 kilometer naik puncak,” pungkasnya.  (*)


Sumber Info : Radartarakan.co.id - Jumat, 21 Desember 2012



BERBAGI INFO :

BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA
Bagaimana pendapat anda tentang manfaat BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA, Silahkan klik dibawah ini :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA

SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN

VIDEO SUATU HARI DI KOTA TARAKAN
LIHAT VIDEONYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DIATAS