Pemerintah Butuh Data Pengguna Minyak Tanah

Untuk Memastikan Jumlah Riil Pengguna Gas Elpiji 3 Kg dan Mitan

#Tarakan - Persoalan minimnya minyak tanah (mitan) di masyarakat terus mendapat perhatian Pemerintah Kota Tarakan. Setelah melakukan rapat dengan agen pada tanggal 16 Januari lalu, kemarin (2/2) Asisten Ekonomi Pembangunan Kota Tarakan HM Yunus Abbas menghadiri pertemuan dengan para ketua RT. Dalam pertemuan tersebut, hampir seluruh ketua RT mengeluhkan susahnya mendapatkan minyak tanah sejak beberapa bulan terakhir. “Minyak untuk masyarakat sekarang, jumlahnya jauh dari cukup,” kata Rusli H Jabba, Ketua Forum Komunikasi Ketua Rukun Tetangga (FKKRT) Kota Tarakan.

Di sisi lain, gas elpiji 3 kilogram sebagai pengganti minyak tanah yang telah dikonversikan juga sulit didapat. Kalaupun ada, harganya mahal. “Kami berharap agar masyarakat dibantu pemerintah,” tuturnya.

Menanggapi hal ini, Asisten Ekonomi Pembangunan Kota Tarakan, HM Yunus Abbas mengungkapkan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang terkait dengan pengelolaan minyak tanah ini sudah diarahkan untuk melakukan pendataan. Instansi yang dimaksud yaitu Disperindagkop-UMKM (Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah), DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan) serta Dinas Perhubungan untuk menghimpun data sesuai dengan tupoksi masing-masing SKPD. “Hasil rapat yang lalu FKKRT juga diminta untuk mengumpulkan data dari masing-masing kelurahan,” ujar Yunus.

Tujuan pendataan tersebut agar dapat diketahui secara pasti berapa jumlah kebutuhan riil masyarakat yang menggunakan gas dan yang menggunakan minyak tanah. Diakui mantan Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) ini, terjadinya kelangkaan minyak tanah dikarenakan jumlah tabung gas elpiji 3 kilogram yang seharusnya datang dari Balikpapan sebanyak 14.000 tabung, info terakhir hanya masuk 8.000 tabung elpiji. Akibatnya berpengaruh terhadap tingginya penggunaan minyak tanah, karena pasokan gas elpiji 3 kilogram tak sesuai dengan kebutuhan. “Hal ini sebenarnya sudah kami komunikasikan dengan pihak Pertamina, dan pihak Pertamina minta data yang riil dari masyarakat, berapa yang menggunakan gas dan minyak tanah,” tuturnya. Saat ini, proses pendataan tersebut memang sedang berjalan. “Baru DKP yang memberikan data, sebanyak 2 ribu lebih nelayan yang ada di Tarakan,” imbuhnya.

Namun data nelayan itu harus dipilah lagi, mana nelayan yang pekerja sekaligus pemilik, mana nelayan yang hanya pemilik dan mana yang hanya pekerja. Untuk itu dirinya berharap agar pengumpulan data ini bisa secepatnya dilakukan agar permasalahan kelangkaan ini bisa secepatnya terselesaikan.(ddq/ndy)

Sumber Info (Kecuali Gambar) : Radartarakan.co.id - Sabtu, 2 Februari 2013

BERBAGI INFO :

BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA

Bagaimana pendapat anda tentang manfaat BLOG PAGUNTAKA CITY IN MEDIA, Silahkan klik dibawah ini : Biasa Saja Bermanfaat Sangat Bermanfaat Kurang Bermanfaat Tidak Mengerti Hasil Sementara