Syafruddin: Asal Sesuai Syarat
#Tarakan – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan, Syafruddin, menyampaikan warga yang tidak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 132.807 jiwa, masih bisa menyalurkannya hak suaranya pada Pemilukada Tarakan 10 September mendatang.
Kebijakan tersebut berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mengakomodir hak asasi manusia yang dihijab karena keterbatasan administrasi, baik di Pemilihan Walikota (Pilwali) Tarakan maupun Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim.
“Kami masih berikan ruang bagi kepada warga Tarakan khususnya untuk Pilwali yang tidak terdaftar dalam DPT dengan syarat dan ketentuan khusus,” kata Syafruddin pada rapat koordinasi kampanye Pilwali, kemarin (21/8).
Syarat yang dimaksud adalah warga tersebut tercatat sebagai penduduk Tarakan sejak penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) pada 15 Desember 2012 lalu, dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang diperlihatkan kepada petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Lapor saja ke ketua TPS di mana dia bertempat tinggal, kita siap mengakomodir. Dengan catatan kertas surat suara di TPS itu mencukupi. Kalau tidak cukup atau habis, bisa pindah ke TPS lain di wilayah yang sama sesuai KTP,” jelasnya.
Menurut Syafruddin, tidak semuanya warga yang memilih di Pilgub Kaltim dapat memilih di Pilwali Tarakan. Hal ini berkaitan dengan lamanya masa tinggal calon pemilih tersebut.
Tetapi, warga yang dapat memilih di Pilgub Kaltim itu merupakan warga pindahan dari luar Tarakan dengan menunjukkan surat pindah dari daerah asal.
“Tapi yang Pilgub juga harus memenuhi syarat tinggal selama 6 bulan di Tarakan atau di daerah lainnya di Kaltara,” imbuhnya.
Di bagian lain, Syafruddin menyampaikan, pada 24 Agustus nanti merupakan tahapan awal kampanye Pemilukada Tarakan melalui penyampain visi dan misi dari sembilan pasangan calon walikota dan wakil walikota.
Besok (23/8), kata dia, pelaksanaan ikrar siap terpilih dan tidak terpilih untuk masing-masing kandidat, sekaligus penandatanganan nota kesepahaman tata cara pelaksanakan kampanye Pilwali Tarakan di Stadion Datu Adil.
Dalam ikrar itu, akan dihadiri seluruh komponen pelaksana Pemilu bersama sembilan pasangan calon walikota dan wakil walikota dan tim pemenangan, kepolisian, TNI, Panitia Pengawas Pemilu, dan partai politik pendukung.
Usai melakukan ikrar dan penandatangan nota kesepahaman, acara akan dilanjutkan pawai keliling kota yang dimulai dari Stadion Datu Adil.
Pada barisan pertama pawai kampanye Pemilukada itu, jajaran Pemkot Tarakan, KPU dan Panwaslu kemudian disusul seluruh pasangan calon berdasarkan nomor urut dan aparat keamanan.
“Satu pasangan calon maksimal bawa 5 mobil, dan 50 motor. Dan masing-masing kendaraan peserta pawai diberikan atribut nomor pasangan calon,” kata Syafruddin lagi.
Selanjutnya, 25 Agustus hingga 5 September merupakan jadwal kampanye akbar. Sehari berikutnya, pelaksanaan debat kandidat di Indoor Telaga Keramat.
“Mulai 24 Agustus sudah masuk kampanye, maka semua bentuk kampanye sudah bisa di lakukan termasuk pemasangan algaka (alat peraga kampanye). Dengan catatan khusus untuk algaka ditempatkan sesuai yang ditetapkan walikota Tarakan di 142 titik yang tersebar di seluruh kelurahan,” bebernya.
Sementara kampanye rapat umum atau kampanye akbar dibagi dalam dua zona dengan sekali kampanye. Untuk zona I berada di wilayah Kecamatan Tarakan Barat dan Tarakan Utara. Zona I tersebut meliputi 5 Kelurahan di Tarakan Barat dan 3 di Kecamatan Tarakan Utara.
Sedangkan untuk zona dua meliputi 5 kelurahan di Tarakan Tengah dan 7 kelurahan di Tarakan Timur. “Lokasi kampanye di zona satu di Pasar Tenguyun dan Lapangan Idec Kampung Empat, untuk zona dua di Persemaian, Karang Harapan dan Sabindo, Juata Laut. Bisa dipilih salah satunya, untuk panggungnya pemerintah daerah yang siapkan,” sebut Syafruddin.
TIAP KONTESTAN DIBERI WAKTU 10 MENIT
Menyambut penyampaian visi misi dan program dari 9 pasangan calon, Sekretariat DPRD Kota Tarakan kini tengah bersiap-siap.
Wakil Ketua DPRD Tarakan, Muddain ST mengatakan, tahapan kampanye Pemilukada Tarakan itu akan dilaksanakan di Gedung DPRD Tarakan di akhir pekan ini. Tepatnya pada 24 Agustus nanti yang mulai digelar pukul 09.30 Wita hingga selesai.
Kepada Radar Tarakan, diamenjelaskan, penyampaian visi misi pasangan calon walikota dan wakil walikota melalui rapat paripurna tersebut, merupakan bagian dari rangkaian tugas DPRD berdasarkan amanat undang-undang.
“Layout dan lainnya telah kita atur sedemikian rupa maupun dalam proses pengamanannya. Namun, untuk kapasitas ruangan rapat paripurna DPRD hanya bisa menampung sebanyak 200 orang, undangan yang disebar 170 orang,” katanya.
Sehingga, sebut dia, setiap pasangan calon hanya diperkenankan mengundang sebanyak 16 orang. Meski demikian, hanya 6 orang yang boleh memasuki ruang rapat paripurna DPRD.
Selebihnya atau sebanyak 10 orang tamu undangan dari masing-masing pasangan calon ditempatkan di areal parkir DPRD Tarakan yang telah disiapkan pihak Sekretariat DPRD dengan memasang monitor yang menayangkan penyampaian visi misi pasangan calon. Namun, rencana menempatkan 10 tamu undangan yang dibawa oleh masing-masing pasangan calon tersebut tidak direstui oleh pihak kepolisian.
“Untuk tamu undangan yang diluar ditiadakan saja, karena ini konteksnya penyampaian visi misi yang disampaikan ke anggota dewan,” pinta Kapolres Tarakan, AKBP Desman Sujaya Tarigan pada rapat koordinasi pelaksanaan kampanye, kemarin. Pertimbangan lain, untuk menghindari terjadinya gesekan antara Tim Pemenangan pasangan calon.
“Tidak ada acara tambahan selain hanya penyampaian visi misi serta program dari masing-masing pasangan calon. Dalam penyampain visi misi setiap pasangan calon kita beri waktu 10 menit,” pungkas Muddain menambahkan.
Sumber Info : Radartarakan.co.id - Kamis, 22 Agustus 2013
BERBAGI INFO :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tentang artikel diatas silahkan komentar anda yang bersifat positif dan membangun demi KOTA TARAKAN TERCINTA
SEKARANG KOMENTAR ANDA KAMI TUNGGU :